Organogenesis adalah sebuah rangkaian proses yang mengubah massa sel tak berbentuk menjadi organ yang lengkap dan fungsional.
Semua manusia bermula sebagai satu sel yang segera tumbuh menjadi embrio. Dalam ilmu embriologi, minggu ke-6 hingga ke-8 kehamilan ditandai dengan pertumbuhan dan diferensiasi jaringan menjadi organ. Proses ini disebut dengan organogenesis, di mana massa embrio berdiferensiasi menjadi organ dan jaringan janin yang lebih spesifik. Pada embrio, sel-sel yang belum berdiferensiasi ini mengekspresikan sejumlah gen spesifik selama proses organogenesis berlangsung. Ekspresi gen ini lantas menentukan jenis dan fungsi dari sel utama.
Di dalam embrio, massa sel terdiri dari 3 lapisan germinal, yakni ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Bagian terluar disebut dengan ektoderm, bagian terdalam disebut dengan endoderm, dan di antara keduanya disebut dengan mesoderm. Ketiga lapisan ini adalah cikal bakal berbagai organ yang akan terbentuk selama proses organogenesis.
Secara spesifik:
- Lapisan endoderm membentuk organ-organ saluran cerna dan pernapasan, termasuk kelenjar timus, paratiroid, kandung kemih, dan uretra.
- Lapisan ektoderm membentuk organ kulit dan pelengkapnya, sistem saraf, dan sebagian dari organ sensorik.
- Lapisan mesoderm membentuk sistem sirkulasi dan pembuluh darah, sistem limfatik, tulang, tulang rawan, otot, banyak organ dalam. Contohnya, ginjal, limpa, ureter, dan korteks adrenal (kelenjar anak ginjal).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar